Aug 10, 2014

Negeri van Oranje: Utrecht


I first fell in love with the idea of going to this windmill country after I finished reading a novel about Indonesian students living in The Netherlands titled 'Negeri van Oranje' a few years ago. I have never thought to step on this land very soon, tho, kalo bukan gara-gara kewajiban mahasiswa HI IUP UGM untuk melalukan  oh what so called international exposure.

I didn't even plan to take a summer course in this country karena pertamanya pengennya ambil exchange 6 bulan atau setaun ke negara lain. Tapi ternyata karena satu dan lain hal, akhirnya diputuskan untuk ambil summer school di Universitetit Utrecht aja demi efisiensi dan relevansi terhadap rencana-rencana masa depan (lol). Apply untuk summer schoolnya super dadakan banget, sebulan sebelum kelas dimulai. Yang bikin panik dan drama ya apalagi selain the ultimate problem of third world citizens: visa. Aturan untuk apply visa schengen di Kedutaan Belanda itu selain kelengkapan berkas (kalo ga lengkap 1 dokumen aja disuruh pulang lagi), ada interview. Karena mutusinnya telat, otomatis nyari jadwal interview di web kedutaannya susah banget karena lagi summer holiday juga jadi penuh. Untung aja ada Tante yang bantuin lewat orang dalem (typical Indonesians), akhirnya dapet jadwal interview 2 HARI aja sebelum departure. Hari-hari sebelum interview ya isinya deg-degan dan penyesalan kenapa bermain-main dengan urusan serius kayak gini, kenapa selalu procrastinating dan kenapa kenapa lainnya. Untung aja waktu hari H interview lancar banget, dokumen lengkap semua, ditanya juga malah cuman: "kuliah dimana?" "HI UGM" "ooooh tempat kuliahnya Jokowi dulu ya" hhe yha aja deh mb. Visa langsung jadi aja besoknya dong uyeaaaaah, dan gratissssss!

Nederland here I comeee!


Sampe di Schiphol Airport kita dijemput sama orang PPI Belanda namanya Mas Rico. Untung banget ada dia jadi kita dijelasin hal-hal basic kayak website apa untuk ngecek jadwal kereta, gimana cara beli tiket dkk, we owe him a lot!


Drama pertama setelah sampai di Belanda adalah shock ngeliat kereta dan busnya yang super ga koper-friendly. Kirain karena Eropa udah kebiasa dengan turis-turis yang dimana-mana bawa koper jadi public transportnya dibikin senyaman mungkin untuk koper, ternyata enggak sama sekali! Masuk kereta harus angkat koper karena keretanya bertangga, sampe dalem harus angkat koper lagi karena buat duduk masi harus naik/turun tangga (keretanya tingkat). Waktu itu udah langsung stress karena selese summer school berencana trip keliling Belanda sendirian dan yasalam banget angkat koper mulu dong???!

Sampe di Station Utrecht Centraal sayang dong kalo ga ada drama lagi. Ternyata bus ke arah hostel kita  ga ada karena jalurnya lagi dibetulin! Jadi ya kita jalan kaki aja geret-geret koper satu jam setelah pegel-pegel di pesawat 13 jam :-)



Untung aja hostelnya lucu dan orangnya ramah-ramah jadi ga tambah bete. Nama hostelnya Strowis Hostel, and it is really recommended!

Drama angkat koper selanjutnya
Our first meal in the Netherland!
Pasar bunga setiap Sabtu pagi. Gemes
Salah satu komplek dari Universiteit Utrecht
Pulang summer course hari pertama, lupa lagi di benua lain jadi ga ngecek weather, saltum dan kehujanan
Banyak bunga-bunga di depan toko/rumah orang sebagai tanda dukacita karena mereka kerabat korban MH-17
One of the best German Bar in Utrecht: Kartoffel

Karena aku emang suka makan anaknya jadi ini dia recommended food/dining place in Utrecht:
Breakfast di Strowis Hostel, 6 Euro all you can eat, isinya roti gandum, serial, boiled egg, jus, etc
Di Eropa mah mana-mana sandwich ampe eneg, ini pas masi fine-fine aja makan sandwich lol, salmon sandwich di Bakerstreet, 4-7 Euro
My first Asian taste in The Netherlands, noodle box 7-9 Euro di Wok to Go
Belgian waffle, mungkin kurang Belgian but it surely tastes better than the one in Indo :P
One of the most happening cafe in town for students, Barbeton
Manneken Pis, the best fries in NL katanya
Vietnamese taste in Kimmade. So-so kalo yang ini
Bagel di Bagels & Beans. Ini chain restaurants di Belanda, 5-9 Euro
Manneken Pis, the best fries in the NL katanya, ini juga dimana-mana
Sandwich place lagi, juaranya kafe lucu di Utrecht menurutku, namanya De Keuken van Thijs
Because summer beer, of course!
Di negara maju yang murah biasanya makanan Middle Eastern macem kebab, kalo ini makanan Yunani, cukup 5 Euro bikin kenyang sampe malem (tergantung perut kalian juga sih)
Pake roti pita
Calzone di deket kampus, rame banget kalo lunch time jadi penasaran, ternyata emang murah dan enak! Sandwich & pizza under 5 Euro semua dan kenyanggg

Utrecht in my opinion is one of the prettiest cities I ever been. Kotanya masih Belanda banget, orang-orangnya laid back, dimana-mana orang naik sepeda semua mobil jarang --yang which, bikin sedikit shock waktu di Amsterdam karena super semrawut. My next post will be my solo trip around the Netherlands then!

Till then,
x,

3 comments:

  1. eniwei berasa baca blogmu pas masih km di ostrali deh wkwkwkwk

    ReplyDelete
    Replies
    1. ih nanti juga bakal kesitu :3
      ahahahaha masih gini gini aja ya tulisannya dari jaman dulu? :')

      Delete